Laman

Translate

Minggu, 13 Januari 2013

Kisah 1


Female Genital Mutilation


Tahukah anda cerita sedih Perempuan di Dunia? 130 juta cewek terkena praktik Female Genital Mutilation ini di 28 negara di Afrika, mulai dari Senegal sampai di Ethiopia, Mesir sampai Tanzania, bahkan semenanjung arab. Mutilation atau pemotongan bagian vagina dilakukan dari pengambilan sebagian atau bahkan seluruh klitoris dan pengambilan laba minora. Setelah dipotong, labia mayora dijahit hingga menutup seluruhnya dan hanya menyisakan lubang vagina agar bisa dipakai untuk saluran menstruasi dan kencing. FGM ini dilakukan untuk menghindarkan hubungan seks sebelum menikah,perkosaan, pernikahan dini, bahkan ini akan meningkatkan harga jual si wanita ini di depan calon suami nantinya. Kebayang bukan? Bagaimana rasa sakit yang di derita para
wanita ini?  Apalagi FGM ini dilakukan saat memasuki usia puber, sehingga akibatnya beberapa cewek terkena infeksi, dan parahnya lagi FGM ini dapat menyebabkan kemandulan. Dan yang lebih parahnya lagi di Australia terutama suku Aborigin pita-patta, bakal menyobek selaput dara perempuan yang sudah memasuki masa pubertas dengan tiga jari dan dilanjutkan berkewajiban melakukan hubungan seks dengan pria-pria muda. Sangat menyedihkan bukan? Ditambah lagi perobekan ini dilakukan oleh dukun pria. Di Peru penyobekan selaput dara, pemotongan klitoris, dan penjahitan labia mayora dilakukan oleh dukun wanita di depan masyarakat adat. Tetapi sekarang praktik FGM sudah dilarang oleh WHO dan seluruh dunia, termasuk negara-negara di Afrika. Senegal adalah negara Afrika pertama yang melarang praktik ini kemudian dilanjut Mesir ikut melarang setelah kematian Badour Shaker (12 th). Darie Warris adalah salah satu contoh nyata seorang aktivis anti-FGM sekaligus sepermodel yang selamat dari praktik FGM di Somalia.  

 Sumber: Lilik Dian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar