Paragraf Deskripsi
LENGKENG BUAH PEMBAWA UNTUNG
Siang itu, matahari
menyengat kulit. Seorang pria bertopi biru tua menaiki tangga lipat setinggi
2m. Dengan gunting tajam, tangannya cekatan memetik dompolan lengkeng yang
bergelayut di pohon setinggi 2-3m. Di bawah tangga pria lain bertopi merah
menampung buah dalam keranjang-keranjang plastik. Selesai di pohon pertama,
mereka bergerak ke pohon lain yang juga sarat buah. Di penghujung Agustus
silam, kebun lengkeng seluas 7 hektar di Sijangkung, Singkawang, Kalimantan
Barat, memang tengah banjir buah. Bulatan-bulatan berwarna coklat kekuningan
nyaris menenggelamkan hijaunya daun.Karena saratnya buah, dahan pohon lengkeng
setinggi 1m itu doyong ke bawah. Satu dahan digelayuti dompol-dompol berisi
puluhan buah hampir seukuran bola pimpong. Beberapa dahan disangga bammbu
supaya tidak patah. “Dari satu pohon, minimal saya dapat satu kwintal”, kata
Ir. Hendrik, pengelola kebun sambil menunjuk satu pohon yang keberatan buah.
Setelah penuh buah, tiga keranjang hasil panen dibawa ke sudut kebun. Masih
berpeluh, dua pekerja mengemas buah. Tangkai-tangkai yang terlalu panjang
dipotong, daun dibuang, lalu lengkeng ditata rapi dalam dus karton. Setelah
ditutup rapu, dus siap diangkat oleh jasa ekspedisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar