Laman

Translate

Minggu, 13 Januari 2013

Kisah 3


Foot Binding, China


Salah satu kisah wanita di China yaitu mematahkan ruas-ruas jari dan telapak kaki dan membungkusnya dengan obat herbal dan darah binatang. Kemudian di balut dengan kain katun sepanjang 3 inchi. Agar lebih mudah biasanya pemotongan kaki ini dilakukan ketika perempuan umur 3-8 tahun disaat musim salju. Wanita yang di patahkan jari kakinya dilarang beristirahat dan harus tetap berjalan seperti biasa agar berat badan semakin menindih dan dapat melipat ruas-ruas yang telah dipatahkan. Kadang jika kaki terlalu gemuk, maka di sumpalkan pecahan kaca atau benda tajam diantara ibu jari yang dilipat dengan telapak kaki bawah. Semakin parah luka yang diakibatkan foot Binding ini maka akan terlihat semakin bagus. Karena laki-laki akan lebih terpesona dan lunak
terhadap wanita tersebut. Praktik ini dilakukan dengan tujuan sebagai kepuasan pria-pria di abad 17, yang merasa tergoda dengan goyangan pinggul akibat langkah kaki-kaki kecil sebagai Lambang kesejahteraan lelaki yang bisa menafkahi istrinya yang tidak bisa apa-apa sehingga wanita tak perlu kerja kasar. Puisi-puisi tentang keindahan kaki penari wanita yang terkena foot binding ini juga tertuang dalam puisi-puisi kuno yang berkaitan dengan erotisme. Anehnya lagi literature-literature tersebut juga disebut bahwa laki-laki dilarang melihat kaki wanita yang terkena foot binding karena akan menghilangkan gairah dan berbau tidak sedap. Kwan Siew-wah adalah wanita yang pertama kali menentang foot binding ini, saat kakinya akan akan di potong semasa ia kecil.
Sedikit info, semoga bermanfaat!

oleh:Lilik Dian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar